Untukmu, Yang Telah Memilih Jalan Di Seberang Sana Da.~


Untukmu, Yang Telah Memilih Jalan Di Seberang Sana

Da.~
Sedikit tentang apa yang bersembunyi. 






 Aku tidak tau, kenapa mulai mengistimewakan namamu dan terus memikikan dirimu. Seolah ada sesuatu yang janggal padak tehadapmu.  Kau tau, kadang rasa yang menggebu-gebu dalam hatiku lalu meledak dentuman-dentuman yang kusebut itu adalah rindu. Atas dasar alasan aku merasakan semua itu akau tidak tau. Sekarang  yang kutau aku menginginkanmu dan tidak tau harus bagaimana. Aku teus menerus mengingat namamu, perlahan hatiku mulai teiris saat tiada kabar darimu.
Aku jadi seperti menggilaimu atau memang benar kini aku menggilaimu, aku sering memegangi handphoneku melihat-lihat layarnya mencari namamu lalu kulihat pada jam beapa kau terakhir online whatsapp. Jika kau sedang tidak online aku ingin melihat kata online disitu, tapi ketika tertera tulisan onliine disitu tapi kau tidak kunjung memberi kabar padaku aku menjadi kesal dan tidak ingin kau online. Entah apa yang terjadi, aku bekali-kali melakukan hal itu. Entah berapa kali dalam sehari,apalagi ketika malam tiba rinduku semakin memuncak. Kudengakan lagu-lagu nyanyian rindu yang semakin membuatku merasakan sesuatu yang kurasa tak pantas kurasakan.
Dek, aku jadi pusing sendiri saat kau jauh dariku dan merasakannya sendiri. Berkali-kali kubertanya pada diiku sendiri “ apa mungkin aku  benar jatuh cinta” aku gelisah. Walau bagaimanapun ini tidak menyenangkan bagiku. Aku takut patah hati dan semacamnya.
Aku bahkan mengingatmu sampai larut malam, membuatku takbisa tidur dan ketika tidur yang kumimpikan juga dirimu. Lantas dimana salahku? Kuingat-ingat ketika kita bercanda sampai larut malam sampai jam dua malam atau kita mendiskusikan berbagai macam hal membuatku tidak merasakan kantuk. Kau selalu menyuruhku untuk tidur setelah jam sepuluh malam dan aku selalu menolak sampai aku tertidu dengan sendiinya tanpa memberitahu bahwa aku akan tidur.
Di malam-malam itu aku juga tak tau apa alasannya, aku hanya tau bahwa aku suka. Dan ketika sehari, semalam, sejam tiada namamu di deetan teratas chating  layar handphoneku aku merasa aneh.  Dan aku mulai menyadari sesuatu yang menyesatkan bagiku, kau membuatku candu terhadapmu. Dan aku tidak tau bagaimana caraku untuk kembali menjadi diriku yang dulu. Aku benar jatuh cinta, sudah dapat kupastikan kini.
Dan aku harus bagaimana aku tidak tau. Aku berusaha meghilangkan bayang-bayangmu dari altarku tapi sia-sia aku tetap saja membayangkanmu aku menginginkanmu aku meidukanmu. Celaka bagiku, aku tak dapat kembali. Aku tida mau mnitikan air mata karna merindukanmu sepeti yang kurasakan pada K (kei) tempo dulu.
Aku berusaha banyak cara tapi tetap, bahkan semakin menjadi. Aku ingin sekali berkata padamu bahwa aku merindukanmu. Aku ingin sekali bekata aku jatuh cinta padamu tapi bagaimana caraku mengatakannya selain aku hanya berbicara pada Robb ku dan hatiku.
Menyebut namamu dalam sepertiga malamku, memohon pada Allah untuk menghilangkan namamu dari hatiku selamanya atau biarkan kau merasakan yang sama dan mengizinkan kita bersatu dalam ikatan yang baik-baik.
Aku jadi seing menangis karenamu, ketika sepertiga malam itu aku harus mencurahkan banyak masalahku pada Allah, itu sudah cukup bnayak. Dan  kini kau menjadi sebagian dari masalah dalam hidupku, menambah deretan  panjang kalimat-kalimat yang kuucapkan dalam doaku.
Aku bertanya-bertanya apa hanya aku yang merasakanya atau kau juga merasaknnya untukku. Aku tidak yakin kau merasaka  ha  yang sama, tapi aku merasa tidak adil jika aku merasakan laranya sendiri. Aku jadi membrontak dan mulai gusar. Aku tidak mau hanya karna jatuh cinta padamu aku jadi gila, terlalu murah. 
Sekarang kujalani hari-hariku dengan mengalir apa adanya, semampuku aku mengontrol perasaanku, dan aku tetap tak mau jauh darimu.
Ingin kusampaikan padamu terus terang, tapi baiklah aku masih bisa mengondisikan diri dan semakin baik jika aku mampu mengontrol rinduku.
Semoga kau baik-baik saja.

Komentar